Translate

Kamis, 05 Mei 2016

Contoh cerpen

Jangan merasa pintar serta mementingkan ke-egoisan sendiri

Saat fajar pagi  tiba yang begitu cerah, pemandangan yang begitu indah untuk di nikmati serta udara yang sejuk, begitulah keadaan kampung saya yang dulu tapi sekarang jauh berbeda (Desa Simpang Karmio, kecamatan batin 24, BatangHari, Jambi). Selanjutnya memulai-lah seluruh penduduk di sekitar  untuk beraktifitas seperti biasanya. Setelah selesai semua menyiapkan apa yang di butuhkan dalam belajar kemudian saya pun berangkat ke sekolah yaitu SMP Negeri 10 BatangHari, memakai sepeda berjarak 2 KM dari rumah menuju ke sekolah, dalam perjalanan mendayung sepeda dengan begitu semangat untuk mengikuti mata pelajaran untuk menambah ilmu serta wawasan.
Setelah sampai di sekolah, tepat pada jam 7 pagi lonceng/bel sekolah pun berbunyi itu tandanya sistem belajar telah di mulai seluruh anak murid memasuki kelas masing-masing sedangkan saya kelas 2 IPA(a) kami satu kelas mengikuti pelajaran tentang fisika yang membahas materi hukum Neuton, guru kami yaitu bapak Darmawan, dalam proses belajar terjadi, kami di kejutkan ada yang mengetuk pintu kelas dan masuk-lah seorang anak perempuan  entah apa tujuan dan maksudnya, lalu dia menemui dan berbicara kepada guru fisika kami.
Anak perempuan : assalamualaikum, maf pak menggangu, (berbicaralah seorang anak perempuan itu dengan guru kami secara bisik-bisikan entah apa yang disampaikannya, kami satu kelas tidak ada yang tahu.) 
Kemudian, Bapak Darmawan mengatakan :  terima kasih ya nak atas informasinya (dengan senyum yang menarik ) lalu bapak tersebut berkata “ untuk saudara sucipto agar menemui wakil kepala sekolah dikantornya”.
Semua mata kawan-kawan tersorot kepada saya setelah mendengar informasi tersebut yang disampaikannya. Mendengar itu pun detak jantung saya deg-deg’an dan langsung terkejut, dalam hati berfikir “ berbuat kesalahan apakah diriku ini“ (semoga ini tidak terjadi apa-apa), dengan keyakinan dalam hati mulai-lah beranjak untuk menemui wakil kepala sekolah dan meminta ijin kepada bapak. Darmawan, dan mengatakan “ mohon maaf pak saya ingin menemui wakil kepala sekolah dulu. “Assalamualaikum “. Kemudian saya pun meninggalkan ruangan kelas.
Setelah itu, dalam perjalanan dari kelas untuk ke kantor wakil kepala sekolah berjalan kaki berjarak sekitar 50 meter dari kelas, saya hanya diam dan merasakan detak jantung yang begitu cepat tidak berhenti untuk normal kembali karena itu untuk kewaspadaan apa yang akan terjadi, setiba di tempat saya udah ditunggu dengan ibu. Sutinah (wakil kepala sekolah) terjadilah percakapan dan perbincangan antara kami berdua, dapatlah kesimpulan dari perbincangan tersebut yaitu agar saya sebagi ketua OSIS membuat suatu proposal untuk acara memperingati  Hari Pendidikan yaitu dalam tema “ jauh kan narkoba dari kehidupan anak bangsa“. Proposal yang dibuat tersebut untuk diajukan kepada  kepala kantor camat batin 24 ataupun staf yang ada . Kantor camat batin 24 yang bertempat tinggal di Muara jangga.
Mulailah saya membuat proposal tersebut untuk diajukan, di dalam leb computer sekolah itu-lah saya memulai pekerjaan, setelah selesai proposal dibuat lalu meminta tanda tangan dan stempel sekolah tanpa sepengetahuan dari pihak sekolah yang terkait. Setelah selesai semuanya saya pun tidak ada konfirmasi dari Staf sekolah dan anggota OSIS  untuk persetujuan ataupun masukan sehingga proposal menjadi lebih baik tapi langsung saya antar ke kantor Camat batin 24 dengan menempuh jarak 10 km, memakai sepeda motor yang saya pinjam dari salah satu seorang guru yang ada.
Sesampai di kantor camat sekita jam 09.00 WIB, kemudian saya pun meletakkan motor di parkiran yang lumayan padat dan banyak kendaraan karena hari itu tepat pada hari senin tanggal 05 April 2007. Banyaknya ruangan kantor yang ada, jadi bingung untuk mencari ruang kantor ibu camat, dan akhirnya ketemu juga ruangan itu, alhamdulilah ibu camatnya lagi santai (maklum biasanya kalau orang penting banyak kerjaan), kemudian saya pun mengetuk pintu dan mengucapkan ;
Saya : assalamualaikum
Ibu camat : waalaikum salam. (silahkan duduk ) . Ada apa nak, kok masih pakai pakaian sekolah, emang kamu bolos ya
Saya : (dalam hatipun mengatakan, ibu camat ini terlalu). Begini bu,,, saya dari sekolah SMP Negeri 10 BatangHari ingin mengajukan proposal untuk kegiatan memperingati Hari Pendidikan.
Ibu camat : Bagus itu nak, coba ibu lihat dulu proposalnya. Ini banyak yang salah coba kamu periksa dulu baik-baik, kalau udah selesai silahkan bawa ke sini lagi.
Saya : terima kasih. Asssalamualaikum
Selanjutnya saya pun pamit dari ruangan tersebut dengan keadaan wajah/muka yang marah, karena saya anggap proposal itu sudah bagus tidak luput dari kesalahan. Dalam perjalanan pulang untuk ke SMP Negeri 10 BatangHari, dengan mengendarai motor berfikirlah saya dalam hati “ banyak tingkah ibu tuh,,, “.
Setibanya di SMP Negari 10 BatangHari, lalu saya menemui ibu wakil kepala sekolah dan mengatakan “kalau proposal ini banyak yang salah ketika di lihatnya”, selanjutnya ibu wakil kepala sekolah pun mengatakan “ apakah kamu sudah ada konfirmasi dari pihak sekolah ataupun anggota OSIS untuk masalah ini“. Kemudian saya menjawabnya “  saya mohon maaf bu… atas semua kesalahan saya karna proposal ini belum ada konfirmasi dari pihak sekolah dan anggota OSIS untuk masukan”. Dalam hatipun saya berfikir “ (betapa bodohnya diriku ini yang tidak menerima masukan dari orang lain, serta ke-egoisan ku ini membuat masalah yang mungkin tidak bisa di maafkan )“. Setelah itu selesai, di perintahlah untuk memperbaharui proposalnya. Saya pun minta ijin untuk keluar dari ruangan tersebut dan memperbaikinya lalu saya antarkan lagi ke kantor camat untuk diajukan. Setelah itu semua persoalan lancar.
Pesan dari penulis untuk semua pembaca

Jangan-lah anda berfikir bahwa anda bias berbuat sesuatu tanpa memikirkan sebab-akibatnya. Jagalah ke-egoisan anda dalam bertindak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar