Jangan merasa pintar serta mementingkan
ke-egoisan sendiri
Saat fajar pagi tiba yang begitu cerah, pemandangan yang
begitu indah untuk di nikmati serta udara yang sejuk, begitulah keadaan kampung
saya yang dulu tapi sekarang jauh berbeda (Desa Simpang Karmio, kecamatan batin
24, BatangHari, Jambi). Selanjutnya memulai-lah seluruh penduduk di sekitar untuk beraktifitas seperti biasanya. Setelah
selesai semua menyiapkan apa yang di butuhkan dalam belajar kemudian saya pun berangkat
ke sekolah yaitu SMP Negeri 10 BatangHari, memakai sepeda berjarak 2 KM dari
rumah menuju ke sekolah, dalam perjalanan mendayung sepeda dengan begitu
semangat untuk mengikuti mata pelajaran untuk menambah ilmu serta wawasan.
Setelah sampai di sekolah, tepat pada jam 7
pagi lonceng/bel sekolah pun berbunyi itu tandanya sistem belajar telah di
mulai seluruh anak murid memasuki kelas masing-masing sedangkan saya kelas 2
IPA(a) kami satu kelas mengikuti pelajaran tentang fisika yang membahas materi
hukum Neuton, guru kami yaitu bapak Darmawan, dalam proses belajar terjadi,
kami di kejutkan ada yang mengetuk pintu kelas dan masuk-lah seorang anak
perempuan entah apa tujuan dan
maksudnya, lalu dia menemui dan berbicara kepada guru fisika kami.
Anak perempuan : assalamualaikum, maf pak
menggangu, (berbicaralah seorang anak perempuan itu dengan guru kami secara
bisik-bisikan entah apa yang disampaikannya, kami satu kelas tidak ada yang
tahu.)
Kemudian, Bapak Darmawan mengatakan : terima kasih ya nak atas informasinya (dengan
senyum yang menarik ) lalu bapak tersebut berkata “ untuk saudara sucipto agar
menemui wakil kepala sekolah dikantornya”.
Semua mata kawan-kawan tersorot kepada saya
setelah mendengar informasi tersebut yang disampaikannya. Mendengar itu pun detak
jantung saya deg-deg’an dan langsung terkejut, dalam hati berfikir “ berbuat
kesalahan apakah diriku ini“ (semoga ini tidak terjadi apa-apa), dengan
keyakinan dalam hati mulai-lah beranjak untuk menemui wakil kepala sekolah dan
meminta ijin kepada bapak. Darmawan, dan mengatakan “ mohon maaf pak saya ingin
menemui wakil kepala sekolah dulu. “Assalamualaikum “. Kemudian saya pun
meninggalkan ruangan kelas.
Setelah itu, dalam perjalanan dari kelas
untuk ke kantor wakil kepala sekolah berjalan kaki berjarak sekitar 50 meter
dari kelas, saya hanya diam dan merasakan detak jantung yang begitu cepat tidak
berhenti untuk normal kembali karena itu untuk kewaspadaan apa yang akan
terjadi, setiba di tempat saya udah ditunggu dengan ibu. Sutinah (wakil kepala
sekolah) terjadilah percakapan dan perbincangan antara kami berdua, dapatlah
kesimpulan dari perbincangan tersebut yaitu agar saya sebagi ketua OSIS membuat
suatu proposal untuk acara memperingati
Hari Pendidikan yaitu dalam tema “ jauh kan narkoba dari kehidupan anak
bangsa“. Proposal yang dibuat tersebut untuk diajukan kepada kepala kantor camat batin 24 ataupun staf yang
ada . Kantor camat batin 24 yang bertempat tinggal di Muara jangga.
Mulailah saya membuat proposal tersebut untuk
diajukan, di dalam leb computer sekolah itu-lah saya memulai pekerjaan, setelah
selesai proposal dibuat lalu meminta tanda tangan dan stempel sekolah tanpa
sepengetahuan dari pihak sekolah yang terkait. Setelah selesai semuanya saya
pun tidak ada konfirmasi dari Staf sekolah dan anggota OSIS untuk persetujuan ataupun masukan sehingga
proposal menjadi lebih baik tapi langsung saya antar ke kantor Camat batin 24
dengan menempuh jarak 10 km, memakai sepeda motor yang saya pinjam dari salah
satu seorang guru yang ada.
Sesampai di kantor camat sekita jam 09.00
WIB, kemudian saya pun meletakkan motor di parkiran yang lumayan padat dan
banyak kendaraan karena hari itu tepat pada hari senin tanggal 05 April 2007.
Banyaknya ruangan kantor yang ada, jadi bingung untuk mencari ruang kantor ibu
camat, dan akhirnya ketemu juga ruangan itu, alhamdulilah ibu camatnya lagi
santai (maklum biasanya kalau orang penting banyak kerjaan), kemudian saya pun
mengetuk pintu dan mengucapkan ;
Saya : assalamualaikum
Ibu camat : waalaikum salam. (silahkan duduk
) . Ada apa nak, kok masih pakai pakaian sekolah, emang kamu bolos ya
Saya : (dalam hatipun mengatakan, ibu camat
ini terlalu). Begini bu,,, saya dari sekolah SMP Negeri 10 BatangHari ingin
mengajukan proposal untuk kegiatan memperingati Hari Pendidikan.
Ibu camat : Bagus itu nak, coba ibu lihat
dulu proposalnya. Ini banyak yang salah coba kamu periksa dulu baik-baik, kalau
udah selesai silahkan bawa ke sini lagi.
Saya : terima kasih. Asssalamualaikum
Selanjutnya saya pun pamit dari ruangan
tersebut dengan keadaan wajah/muka yang marah, karena saya anggap proposal itu
sudah bagus tidak luput dari kesalahan. Dalam perjalanan pulang untuk ke SMP
Negeri 10 BatangHari, dengan mengendarai motor berfikirlah saya dalam hati “
banyak tingkah ibu tuh,,, “.
Setibanya di SMP Negari 10 BatangHari, lalu saya
menemui ibu wakil kepala sekolah dan mengatakan “kalau proposal ini banyak yang
salah ketika di lihatnya”, selanjutnya ibu wakil kepala sekolah pun mengatakan
“ apakah kamu sudah ada konfirmasi dari pihak sekolah ataupun anggota OSIS
untuk masalah ini“. Kemudian saya menjawabnya “
saya mohon maaf bu… atas semua kesalahan saya karna proposal ini belum
ada konfirmasi dari pihak sekolah dan anggota OSIS untuk masukan”. Dalam
hatipun saya berfikir “ (betapa bodohnya diriku ini yang tidak menerima masukan
dari orang lain, serta ke-egoisan ku ini membuat masalah yang mungkin tidak bisa
di maafkan )“. Setelah itu selesai, di perintahlah untuk memperbaharui
proposalnya. Saya pun minta ijin untuk keluar dari ruangan tersebut dan memperbaikinya
lalu saya antarkan lagi ke kantor camat untuk diajukan. Setelah itu semua
persoalan lancar.
Pesan dari penulis untuk semua pembaca
Jangan-lah anda berfikir bahwa anda bias
berbuat sesuatu tanpa memikirkan sebab-akibatnya. Jagalah ke-egoisan anda dalam
bertindak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar