Translate

Sabtu, 07 Mei 2016

Contoh Pendekatan Struktural dan sosiologi sastra

Pendekatan Struktural
Sultan Thaha Safinuddin
Pendekatan struktural merupakan pendekatan yang mengkaji dari segi struktur karya sastra itu sendiri. Pendekatan ini digunakan dengan memahami karya sastra secara close reading atau membaca tanpa melihat pengarangnya, hubungan dengan realitas. Tujuan dari pendekatan Struktural adalah untuk membongkar dan memaparkan secermat, seteliti, semendetil dan semendalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua unsur dan aspek karya sastra yang bersama–sama menghasilkan makna menyeluruh ( Teeuw, 1984).
Adapun kelemahan yang terdapat dalam mengkaji karya sastra dengan pendekatan struktural, ialah sebagai berikut.
          Karya sastra tidak dapat diteliti secara tersaing, tetapi dipahami terkait dengan latar belakang sejarah.
          Adanya struktur yang objektif dalam karya sastra makin disangsikan.

Pengkajian melalui unsur Intrinsik (secara Umum)
          Alur
Alur maju
Tekhnik pengaluran dimana jalan peristiwa dimulai dari melukiskan keadaan sampai penyelesaian
          Tokoh
          Sultan Thaha
           Sultan Aceh
          Sultan Muhammad Fachruddin
          Pangeran Ratu Cakranegara (Sultan Ahmad Zainuddin)
          Guru Ngaji
          Raden Mataher
          Raden Pamuk
          Raden Tudek
          Ino Kertopati
          Pangeran Dipenogoro
          Temenggung Mangku Negoro
          Depati Parbo
          Depati Alam Sekemis
          Pangeran Hadi
          Pangeran Singo
          Pangeran Lamong
          Pangeran Wiro Kusumo
          Temenggung Jakfar
          Risiden
          Mayor Van Langen
          Letnan G Badings
          Roodt Van Olderbernepelt
          Kapten Kisjes
          Letnan I Wichers
          Prajurit
          Pasukan Belanda
          Rakyat Indonesia
          Latar/setting
          Setting di kesultanan Jambi (keraton tanah pilih kampung Gedang Jambi)
Aktivitas Sultan thaha Saifuddin saat masih kecil diisi dengan kegiatan belajar dan mengaji
          Setting di kesultanan Jambi (keraton tanah pilih kampung gedang Jambi)
Penyambutan Sultan Thaha Saifudin oleh ayahnya sultan Muhammad fachruddin
          Setting markas komando perlawanan = pasukan fisabililah
          Setting markas komando belanda di kota Jambi 1894.
          Setting markas komando belanda di kota jambi
          Setting hutan betung berdarah = 27 April 1904
          Amanat
Suatu perjuangan seorang tokoh Sultan Thaha Safinuddin melawan atas kekejaman(penjajahan) Belanda dengan melibatkan tokoh yang lain untuk mempertahankan tanah air (Jambi) yang tanpa mengenal kata lelah dan damai serta tidak akan tunduk pada Belanda.

Pendekatan Sosiologi Sastra
Sastra ini sangat berguna untuk kehidupan di masyarakat yaitu mengajarkan masyrakat/warga untuk mempertahankan apa yang telah menjadi miliknya seta tidak untuk percaya kepada orang lain yang ingin merebut kekuasaannya dan sastra ini menjadi pedoman dalam kehidupan  masyarakat bagaimna seorang tokoh Sultan Thaha yang pantang menyerah kepada Belanda.
Sosiologi sastra dapat meneliti melalui tiga perspektif. 
Pertama, perspektif teks sastra,
artinya peneliti menganalisisnya sebagai sebuah refleksi kehidupan masyarakat dan sebaliknya.
Kedua, persepektif biologis yaitu peneliti menganalisis dari sisi pengarang. Perspektif ini akan berhubungan dengan kehidupan pengarang dan latar kehidupan sosial, budayanya. 
Ketiga, perspektif reseptif, yaitu peneliti menganalisis penerimaan masyarakat terhadap teks sastra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar