Translate

Sabtu, 07 Mei 2016

Definisi (Pengertian) belajar menurut pandangan para ahli tentang teori Behavioristik

         Tokoh-tokoh Teori Behavioristik
   Teori belajar menurut Edward E. Lee Thorndike.
Belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal yang dapat di tangkap melalui alat indera.sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan. Jadi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit yang dapat diamati.
         Teori belajar menurut Watson
Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati. Watson adalah seorang behavioris murni, karena kajiannya tentag belajar disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain, seperti fisika atau biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empirik semata, yaitu sejauh mana dapat diamti dan di ukur.
         Teori belajar menurut Clark hull
Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian belajar. Namun dia sanggat terpengaruh teori evolusi charles darwin. Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar organisme tetap bertahan hidup. Oleh sebab itu Hull mengatakan kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan biologis (drive reduction) adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus (stimulus dorongan) dalam belajar pun selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat berwujud macam-macam. Penguatan tingkah laku juga dalam terori ini, tetapi juga dikaitkan dengan kondisi biologis (bell, gred ler 1991).
         Teori belajar menurut edwin guthrie
Hal yang paling utama adalah hukum kontiguiti yaitu gabungan stimulus-stimulus yang disertai suatu gerakan, pada waktu timbul kembali cenderung akan diikuti oleh gerakan yang sama (bell, gred ler, 1991) hubungan antara stimulus dan respon bersifat sementara, oleh karena dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberi stimulus agar hubungan stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan menetap.  Ghuthire juga percaya bahwa hukum (punishment) memegang peran peting dalam proses belajar. Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu mengubah tingkah laku seseorang. Saran utama dalam teori ini adalah guru harus dapat mengasosiasi stimulus respon secara tepat.siswa harus dibimbing melakukan apa yang harus dipelajari. Dalam mengelola kelas guru tidak boleh memberikann tugas yang mungkin diabaikan oleh anak (bell, gredler, 1991).
         Teori belajar menurut skinner
Hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku tidak lah sesederhana yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh sebelumnya. Respon yang diberikan ini memiliki konsekuensi-konsekuensi. Konsekuensi-konseuensi inilah yang nantinya yang mempengaruhi munculnya prilaku (slavin,2000). Oleh karena itu didalam memahami tingkah laku seseorang secara benar harus, memahami hubungan antara stimulus yang satu dngan yang lainnya, serta memahami konsep yang mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi yang mungkin timbul akibat respon tersebut. Skinner juga mengemukakan bahwa dengan menggunakan perubahan-perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah laku hanya akan menambah rumitnya masalah sebab setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi, demikian seterusnya.
Skinner  membuat tiga asumsi dasar yaitu:
         Prilaku itu terjadi menurut hukum (behavior can be kontrolled)
         Skinner menekankan bahwa prilaku dan kepribadian manusia tidak dapat dijelaskan dengan mekanisme psikis seperti ID atau Ego
         Prilaku manusia tidak ditentukan oleh pilihan individual

Tidak ada komentar:

Posting Komentar