PENGERTIAN
BAHASA
Kata
bahasa dalam bahasa Indonesia
memiliki lebih dari satu makna atau pengertian. Kata bahasa yang terdapat pada kalimat bisa menunjuk pada beberapa arti
atau kategori lain. Menurut peristilahan de Saussure, bahasa bisa berperan sebagai parole, langue, langage. Sebagai objek
kajian linguistik, karole merupakan objek konkret karena parole itu berwujud
ujaran nyata yang diucapkan oleh para bahasawan dari suatu masyarakat bahasa.
Langue merupakan objek yang abstrak karena langue itu berwujud sistem suatu
bahasa tertentu secara keseluruhan. Langage merupakan objek yang paling abstrak
karena dia berwujud sistem bahasa yang universal.
“
Apakah bahasa itu?” Seperti yang dikemukakan Kridalaksana (1983 dan juga dalam
Djoko Kentjono 1982) “ Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang
digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi,
dan mengidentifikasi diri”. Definisi ini sejalan dengan definisi dari
Barber(1964: 21), Wardhaugh(1977:3), Trager(1949:18), de Saussure(1966:16) dan
Bolinger(1975:15).
Masalah
yang berkeneen dengan pengertian bahasa adalah bilamana sebuah tuturan disebut
bahasa, yang berbeda dengan bahasa lainnya dan bilamana hanya dianggap sebagai
varian dari suatu bahasa lainnya dan hanya dianggap sebagai varian dari suatu
bahasa. Dua buah tuturan bisa disebut sebagai dua bahasa yang berbeda
berdasarkan dua buah patokan, yaitu patokan linguistis dan patokan politis.
Masalah lain adalah arti bahasa dalam pendidikan formal di sekolah menengah
bahwa” bahasa adalah alat komunikasi”. Jawaban ini tidak salah tetapi juga
tidak benar sebab hanya mengatakan” bahasa adalah alat”.
Oleh
karena itu, meskipun bahasa itu tidak pernah lepas dari manusia, dalam arti
tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa, tetapi karena ”rumitnya”
menentukan suatu parole bahasa atau bukan, hanya dialek saja dari bahasa yang
lain, maka hingga kini belum pernah ada angka yang pasti berapa jumlah bahasa
yang ada di dunia ini.
HAKIKAT
BAHASA
Beberapa
ciri atau sifat yang hakiki dari bahasa adalah
Bahasa
sebagi Sistem
Kata
sistem sudah biasa digunakan dalam kegiatan sehari-hari dengan makna ‘cara’
atau ‘aturan’, tapi dalam kaitan dengan keilmuan, sistem bararti susunan
teratur berpola yang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna atau berfungsi.
Sebagai sebuah sistem, bahasa itu sekaligus bersifat sistematis dan sistemis.
Dengan sistematis, artinya bahasa itu tersusun menurut pola, tidak tersusun
secara acak, secara sembarangan. Sedangkan sistemis, artinya bahasa itu bukan
merupakan sistem tunggal, tetapi terdiri juga dari sub- subsistem atau sistem
bawahan.
Bahasa
sebagai Lambang
Kata
lambang sering dipadankan dengan kata simbol dengan pengertian yang sama.
Lambang dikaji orang dengan kegiatan ilmiah dalam bidang kajian yang disebut
ilmu Semiotika atau Semiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tanda-tanda yang ada
dalam kehidupan manusia termasuk bahasa. Dalam semiotika atau semiologi
dibedakan adanya beberapa jenis tanda, yaitu antara lain tanda (sign), lambang
(simbol), sinyal (signal), gejala (symptom), gerak isyarat (gesture), kode,
indeks, dan ikon. Dengan begitu, bahasa adalah suatu sistem lambang dalam wujud
bunyi- bahasa, bukan dalam wujud lain.
Bahasa
adalah Bunyi
Sistem
bahasa itu bisa berupa lambang yang wujudnya berupa bunyi. Kata bunyi, sering
sukar dibedakan dengan kata suara. Secara teknik, menurut Kridalaksana (1983:
27) bunyi adalah kesan dari pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang
telinga yang bereaksi karena perubahan- perubahan dalam tekanan udara. Lalu
yang dimaksud dengan bunyi pada bahasa atau yang termasuk lambang bahasa adalah
bunyi- bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Jadi, bunyi yang bukan
dihasilkan oleh alat ucap manusia tidak termasuk bunyi bahasa. Tetapi tidak semua
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia termasuk bunyi bahasa, seperti
teriak, bersin, batuk- batuk, dan sebagainya.
Bahasa
itu Bermakna
Bahasa
itu adalah sistem lambang yang berwujud bunyi, maka tentu ada yang
dilambangkan. Yang dilambangkan itu adalah suatu pengertian, konsep, ide atau
pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi. Oleh karena lambang- lambang
itu mengacu pada suatu konsep, ide atau suatu pikiran, maka dapat dikatakan
bahwa bahasa itu mempunyai makna. Lambang- lambang bunyi bahasa yang bermakna
itu di dalam bahasa berupa satuan- satuan bahasa yang berwujud morfem, kata,
frase, klausa, kalimat dan wacana. Karena bahasa itu bermakna, maka segala
ucapan yang tidak mempunyai makna dapat disebut bukan bahasa.
Bahasa
itu Arbitrer
Kata
arbitrer bisa diartikan “ sewenang- wenang, berubah- ubah, tidak tetap, mana
suka”. Yang dimaksud dengan istilah arbitrer itu adalah tidak adanya hubungan
wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau
pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut.
Bahasa
itu Konvensional
Meskipun
hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkan bersifat arbitrer,
tetapi penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep tertentu bersifat
konvensional. Artinya, semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konvensi
bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya.
Bahasa
itu Produktif
Kata
produktif adalah bentuk ajektif dari kata benda produksi. Arti produktif adalah
“ banyak hasilnya “ atau lebih tepat “ terus- menerus menghasilkan “. Lalu,
kalau bahasa itu dikatakan produktif, maka maksudnya, meskipun unsur- unsur
bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur- unsur yang jumlahnya terbatas itu
dapat dibuat satuan- satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas, meski secara
relatif, sesuai dengan sistem yamg berlaku dalam bahasa itu.
Bahasa
itu Unik
Unik
artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh yang lain.
Bahasa dikatakan unik yang artinya setiap bahasa memiliki ciri khas yang tidak
dimiliki oleh bahasa lain. Salah satu keunikan bahasa Indonesia adalah bahwa
tekanan kata tidak bersifat morfemis, melainkan sintaksis, artinya jika kita
memberi tekanan pada kata dalam kalimat maka makna kata itu tetap.
Bahasa
itu Universal
Bahasa
bersifat universal artinya ada ciri- ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap
bahasa yang ada di dunia ini. Ciri- ciri yang universal ini tentunya merupakan
unsur bahasa yang paling umum, yang bisa dikaitkan dengan ciri- ciri atau
sifat- sifat bahasa lain.
Bahasa
itu Dinamis
Bahasa
adalah satu- satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan
dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu sebagai makhluk yang
berbudaya dan bermasyarakat. Karena keterikatan dan keterkaitan bahasa itu
dengan manusia, sedangkan dalam kehidupannya di dalam masyarakat, kegiatan
manusia itu tidak tetap dan selalu berubah, maka bahasa itu juga menjadi ikut
berubah, menjadi tidak tetap dan tidak statis. Karena itulah bahasa itu disebut
dinamis.
Bahasa
itu Bervariasi
Anggota
masyarakat suatu bahasa biasanya terdiri dari berbagai orang dengan berbagai
status sosial dan berbagai latar belakang budaya yang tidak sama. Anggota
masyarakat bahasa itu ada yang berpndidikan baik ada juga yang tidak, ada yang
tinggal di kota ada yang tinggal di desa, ada orang dewasa dan kanak- kanak.
Oleh karena latar belakang dan lingkungannya tidak sama maka bahasa yang mereka
gunakan menjadi bervariasi atau beragam.
Bahasa
itu Manusiawi
Alat
komunikasi manusia yang namanya bahasa adalah bersifat manusiawi, dalam arti
hanya milik manusia dan hanya dapat digunakan oleh manusia. Alat komunikasi
binatang bersifat terbatas. Dalam arti hanya untuk keperluan hidup “
kebinatangannya” itu saja. Kalaupun ada binatang yang dapat mengerti dan
memahami serta melakukan perintah manusia dalam bahasa manusia adalah berkat
latihan yang diberikan kepadanya.