Klausa Verbal
Klausa Verbal adalah klausa yang predikatnya
berkategori kata kerja (Sukini, 2010:46). Klausa Verbal adalah klausa yang
berpredikat verbal (Tarigan, 2009:77).
Arifin (2008: 38) mengatakan bahwa klausa
verbal adalah klausa yang predikatnya verba.
Jadi klausa verbal memiliki predikat yang
berupa kata kerja.
Contoh:
a. petani mengerjakan sawahnya dengan
tekun
b. dengan rajin, bapak guru memeriksa karangan
murid
c. mereka memancing di sungai
d. kita menyanyi bersama
e. adik menangis
f. kami bermain bola
Berdasarkan struktur internalnya, klausa verbal
dapat dibedakan menjadi dua, yaituklausa
transitif dan klausa intransitif (Tarigan, 2009:77).
Menurut Arifin (2008: 38), klausa verbal
terdiri atas klausa verbal aktif transitif dan klausa verbal aktif tak
transitif.
Klausa Nonverbal
Klausa
nonverbal adalah klausa yang predikatnya berkategori selain kata kerja. Unsur
pengisi fungsi P yang tidak berkategori verbal, antara lain nominal,
adjektival, numeral, dan preposisional (Sukini, 2010:46).
Sementara
itu Tarigan (2009:50) memberikan batasan bahwa klausa nonverbal adalah
klausa yang berpredikat nomina, ajektif, atau adverbia.
Klausa nonverbal ini dapat pula dibagi atas: klausa statif dan klausa
ekuasional.
Klausa nominal
Klausa nominal adalah klausa yang predikatnya
berkategori kata benda.
Elson dan Pickett melalui Tarigan (2009: 51)
mengatakan bahwa klausa ekuasional adalah klausa yang berpredikat nomina.
Contoh:
a. saudaranya guru
b. yang dibeli orang itu sepeda
c. nenekku dukun
d. pamannya pedagang
e. adiknya dokter
f. atap rumah itu daun rumbia
g. isteriku guru
Klausa Adjektival
Klausa adjektival adalah klausa yang
predikatnya berkategori kata keadaan.
Elson dan Pickett melalui Tarigan (2009: 51)
mengatakan bahwa klausa statif adalah klausa yang berpredikat ajektif atau yang
dapat disamakan dengan ajektif.
Chaer (2009: 158) mengatakan bahwa klausa
ajektifal memiliki fungsi wajib S dan P. Klausa ajektifal dapat disusun dari
fungsi S yang berkategori N dan fungsi P yang berkategori A.
Contoh:
a. harga buku sangat mahal
b. udaranya panas sekali
c. anak itu pintar
d. neneknya kaya
e. mereka capek
Klausa Numeral
Klausa numeral adalah klausa yang predikatnya
berkategori kata bilangan.
Chaer (2009: 160) mengatakan bahwa klausa
numeral adalah klausa yang fungsi P nya diisi oleh frase numeral.
Contoh:
a. roda truk itu enam
b. kerbau petani itu dua ekor
c. gajinya dua juta sebulan
d. uangnya seratus ribu rupiah
e. anak pak Amat lima orang
f. mobil pejabat itu empat buah
g. luas kebunnya seribu meter
Klausa
numeral lazim digunakan bahasa ragam lisan dan ragam bahasa nonformal. Dalam
ragam formal fungsi P akan diisi oleh sebuah verba; dan frase numeral berubah
fungsi menjadi keterangan.
Contoh:
a. roda truk itu ada enam
b. kerbau petani itu hanya dua ekor
c. gajinya ada dua juta sebulan
d. uangnya sebesar seratus ribu rupiah
e. anak pak Amat berjumlah lima orang
f. mobil pejabat itu ada empat buah
g. luas kebunnya mencapai seribu meter
Klausa Preposisional
Klausa preposisional adalah klausa yang
predikatnya berkategori kata depan.
Chaer (2009: 159) mengatakan bahwa klausa
preposisional adalah klausa yang fungsi P nya diisi oleh frase preposisional.
Contoh:
a. pegawai itu ke kantor setiap hari
b. kakak di kampus
c. ibu dan ayah ke pasar
d. mereka dari Medan
e. ayah dan kakek di kampung
f. uangnya di bank
g. berangkatnya dari rumah
Klausa
preposisional ini lazim digunakan dalam bahasa ragam lesan dan ragam bahasa
nonformal. Dalam ragam formal fungsi P akan diisi oleh sebuah verba; dan
frasepreposisinya berubah fungsi menjadi keterangan.
Contoh:
a. pegawai itu pergi ke kantor setiap hari
b. kakak ada di kampus
c. ibu dan ayah berangkat ke pasar
d. mereka ampon dari Medan
e. ayah dan kakek berada di ampong
f. uangnya disimpan di bank
g. berangkatnya berawal dari rumah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar