Dalam
kurikulum 2006 Standar Kompetensi yang berhubungan dengan sastra sebagai
berikut, untuk tingkat sekolah dasar, terdiri dari aspek mendengarkan,
berbicara, membaca, dan menulis.
Membaca Puisi
Hal-hal
yang dinilai dari membaca puisi antara lain:
•
Pemahaman terhadap puisi
•
Ketepatan ucapan atau lafal, nada, irama, dan lagu kalimat
•
Kuat atau lemah, keras atau lembut, jelas atau tidaknya
suara(termasuk volume)
•
Penghayatan dan penjiwaan terhadap puisi yang dibaca
•
Penampilan atau ekspresi pada waktu membaca puisi
Unsur Intrinsik, Struktur dan Ciri
Karya serta Apresiasi Sastra untuk Anak.
Unsure intrinsik puisi bisa dilihat
dari segi, yaitu:
•
Dari segi isi
puisi yang terdiri atas tema, rasa, nada, amanat.
•
Dari segi struktur
yang terdiri atas diksi, imajinasi, kata-kata konkret, gaya bahasa,
ritme/irama, rima/bunyi.
•
Menyusun prafase puisi ke prosa ada dua cara yaitu:
parafrase terikat, prafase bebas.
Menurut
Brady(1991) dan Huck, dkk(1987) pemilihan bahan bacaan sastra anak perlu
mempertimbangkan tahapan perkembangan anak yang meliputi tahap perkembangan
intelektual, moral, emosional, dan personal, bahasa, dan pertumbuhan konsep
cerita, karena setiap tahapan mempunyai karakteristik yang sejalan dengan perkembangan
tingkat kematangan anak. Sebagai bahan pertimbangan pemilihan bahan bacaan
sastra, berikut dipaparkan psikologi mengenai karakteristik anak pada kelompok
usia tertentu:
•
Anak usia 3-5 tahun
•
Anak usia 8-9 tahun
•
Anak usia 10-12 tahun
•
Anak usia 13- masa remaja
Bentuk
karya sastra yang dijadikan bahan ajar sastra anak hendaknya memenuhi ciri-ciri
satra anak yang meliputi puisi, prosa, dan drama. Puisi anak memiliki
cirri-ciri antara lain, bahasanya anak dapat dipahami anak, pesan yang dikandung
dapat dimengerti anak, memiliki irama dan keindahan, isinya sesuai dengan
tingkat perkembangan anak. Cerita anak memiliki ciri antara lain, latarnya
dikenal anak, alurny berbentuk maju dan tunggal, penokohannya dari kalangan
anak dengan jumlah 3-4 orang, temanya tentang kehidupan sehari-hari, petuangan,
olahraga, dan keluarga.
Contoh sastra anak(cerita):
Iluni dan ide cerdiknya
Oleh: Nurul Hidayati
Iluni
seorang anak yang cerdas. Dia suka membaca, menulis, dan juga behitung. Tapi
saying, dikerajaan tempat tinggalnya,
hanya anak laki-laki saja yang boleh bersekolah. Itupun dengan biaya yang
mahal. Akibatnya, banyak yang tidak bisa membaca dan menulis. Iluni sendiri
belajar pada kakaknya. Meski keluarga miskin, kakak iluni beruntung bisa
sekolah. Ia mendapat beasiswa dari kerajaan karena nilai-nilainya yang selalu
bagus. Sebenarnya iluni ingin sekali bersekolah. Kadang ia berkhayal aka nada
keajaiban yang dapat membuat dia dan anak-anak lainnya bisa sekolah. Bagi
Iluni, membaca membuat pengetahuannya bertambah. Dan seterusnya……………..
Contoh puisi anak
Guruku
Oleh: Chicy Anugerah yusri
Guruku
Kau mengajariku
Menulis dan membaca
Kau begitu pintar
Aku sayang padamu
Kau memberi bekal
Untuk masa depanku
Terima kasih, guruku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar