•
Asumsi dasar pendekatan pragmatik bahwa karya sastra sesuatu
yang bersifat artefak. Ia merupakan suatu benda yang belum mempunyai jiwa, dan
baru mempunyai jiwa bila dinikmati.
•
Bentuk telaah kompleks, karena dalam menentukan makna atau unsur intrinsik, melainkan juga
unsur ekstrinsik.
•
Dalam drama, unsur yang menjadi objek drama mencangkup seluruh unsur,baik fisik maupun
unsur batin.
•
Teknik pragmatik yaitu dengan melibatkan pengalaman
pengarang.
•
Dasar pertimbangan dalam penentuan drama adalah perpaduan unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik.
•
Esensi drama sastra adalah makna setiap unsur, hubungan
antara unsur dan keterpaduan dihubungkan dengan konteks sistem kognisi pembaca.
•
Unsur pengarang dipertimbangkan dalam pementasan drama.
Karakteristik sebuah drama
•
terdapat pengalaman hidup manusia
•
dipentaskan/dipertunjukan
•
berbentuk dialog
•
dihadapan orang banyak
•
diatas panggung
Sebuah
drama pada umumnya menyangkut dua aspek, yakni aspek cerita sebagai bagian dari sastra, dan yang kedua
adalah aspek pementasan yang
berhubungan erat dengan seni lakon atau teater. Kedua aspek di
atas walaupun sepintas lalu seperti dapat terpisah, yang satu berupa
naskah dan yang lain berupa pementasan, namun pada dasarnya merupakan suatu
totalitas. Artinya, sewaktu naskah tersebut disusun telah diperhitungkan
segi-segi pementasannya dan sewaktu pementasan tidak dapat menghindari dari
garis umum naskah. Drama memberi pengaruh emosional yang lebih kuat dibandingkan
dengan karya sastra yang lain. Hal ini disebabkan, drama dengan segala
peristiwa yang ditampilkan langsung dapat dilihat oleh penonton
Tidak ada komentar:
Posting Komentar