Translate

Sabtu, 07 Mei 2016

Karakteristik Drama Melalui Pendekatan Pragmatis


         Asumsi dasar pendekatan pragmatik bahwa karya sastra sesuatu yang bersifat artefak. Ia merupakan suatu benda yang belum mempunyai jiwa, dan baru mempunyai jiwa bila dinikmati.
         Bentuk telaah kompleks, karena dalam menentukan  makna atau unsur intrinsik, melainkan juga unsur ekstrinsik.
         Dalam drama, unsur yang menjadi objek drama  mencangkup seluruh unsur,baik fisik maupun unsur batin.
         Teknik pragmatik yaitu dengan melibatkan pengalaman pengarang.
         Dasar pertimbangan dalam penentuan drama  adalah perpaduan unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
         Esensi drama sastra adalah makna setiap unsur, hubungan antara unsur dan keterpaduan dihubungkan dengan konteks sistem kognisi pembaca.
         Unsur pengarang dipertimbangkan dalam pementasan drama.
Karakteristik sebuah drama
         terdapat pengalaman hidup manusia
         dipentaskan/dipertunjukan
         berbentuk dialog
         dihadapan orang banyak
         diatas panggung
Sebuah drama pada umumnya menyangkut dua aspek, yakni aspek cerita sebagai bagian dari sastra, dan yang kedua adalah aspek pementasan yang berhubungan erat dengan seni lakon atau teater. Kedua aspek di atas walaupun sepintas lalu seperti dapat terpisah, yang satu berupa naskah dan yang lain berupa pementasan, namun pada dasarnya merupakan suatu totalitas. Artinya, sewaktu naskah tersebut disusun telah diperhitungkan segi-segi pementasannya dan sewaktu pementasan tidak dapat menghindari dari garis umum naskah. Drama memberi pengaruh emosional yang lebih kuat dibandingkan dengan karya sastra yang lain. Hal ini disebabkan, drama dengan segala peristiwa yang ditampilkan langsung dapat dilihat oleh penonton


Tidak ada komentar:

Posting Komentar